English English Indonesian Indonesian
oleh

Saatnya PSM Buktikan Bukan “Raja Imbang”

Tidak Menguntungkan

Pengamat sepak bola Syamsuddin Umar menilai, bermain imbang tidak pernah menguntungkan tim dalam kondisi tertentu. Telebih lagi jika masih jauh dari finish dan poinnya belum menjanjikan untuk menjadi yang terbaik.

Kondisi in tidak bisa dipertahankan terus oleh PSM. Sebab, menutup laga dengan hasil imbang tidak akan mendongkrak posisi mereka di klasemen secara signifikan. Terlebih lagi, tim di bawahnya akan terus berusaha menyalip dan tim di atasnya akan meninggalkan jauh.

“Dalam kondisi tertentu mungkin menguntungkan. Misalnya pertandingan sisa satu laga dan tim hanya butuh satu poin saja untuk jadi juara. Tetapi kalau masih jauh, tentu itu merugikan, karena poin yang dibuang lebih banyak dari pada yang diraih,” ujarnya.

Lebih lanjut dia juga mengatakan, Pasukan Ramang masih akan menjalani kompetisi yang panjang. Ini bisa menjadi kesempatan yang bagus untuk bangkit. Namun jika tidak, maka ini menjadi momen bagus untuk para rival.

“Tetapi kompetisi masih panjang, masih ada waktu untuk berbenah. Tetapi kalau tidak kunjung baik, ya pasti ini menjadi kesempatan untuk tim-tim lain, mereka bisa saja mencuri poin dari PSM untuk memperbaiki posisinya di klasemen,” terangnya. (wid/zuk)

News Feed