Dalam rangka mewujudkan Makassar sebagai business capital KTI dapat ditempuh dengan membentuk FTZs atau kawasan perdagangan bebas atau industrial estate dengan sejumlah insentif berupa kemudahan perizinan, perpajakan, infrastruktur, dan lainnya. Pemberian insentif ini dapat dilakukan dengan berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
Dalam rangka menguatkan Makassar sebagai regional hub di KTI maka pemerintah kota Makassar dapat menjadi inisiator penguatan kawasan MAMMINASATA(PA) yang terdiri dari Makassar, Sungguminasa (Gowa), Takalar, Maros, dan Pangkep.
Koordinasi pembangunan kawasan MAMMINASATA(PA) penting dalam rangka sinkronisasi pembangunan infrastruktur dalam kawasan. Termasuk koordinasi kebijakan antar pemerintah daerah, termasuk dengan pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pemerintah Kota Makassar dapat menjadi pemimpin dalam membangun FTZs yang bersifat tematik sesuai karakteristik masing-masing daerah. Sebagai contoh, industri pariwisata dipusatkan di Gowa, Knowledge Park, Academic City dan retail dipusatkan di Makassar.
Pemerintah Kota Makassar daapat mereplikasi strategi Dubai, UAE dengan Three T’s (Strategi 3 T), yaitu transportastion, tourism dan trade. Strategi T pertama, yaitu Transportation untuk memperkuat pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar sebagai hub di KTI, baik untuk perdagangan domkestik maupun untuk perdagangan internasional.
Selain itu, pemerintah Kota Makassar dan secara luas MAMMINASATA(PA) dapat memperkuat peran bandara udara Sultan Hasanuddin sebagai regional hub di KTI dan juga international hub untuk penerbagangan internasional.