FAJAR, PANGKEP- Masyarakat kepulauan di Sulsel masih dominan mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk penerangan. Sebab, jaringan PLN masih sulit menjangkau pulau-pulau terluar. Salah satunya, Pulau Gondong Bali yang terletak di Desa Mattiro Matae Kecamatan Liukang Tupabiring, Kabupaten Pangkep.
Pulau tersebut dulunya menjadi pelopor dalam penggunaan energi terbarukan. Hanya saja, panel surya yang dipasang kurang lebih satu dekade lalu untuk menyediakan listrik bagi penduduk setempat, kini tak lagi berfungsi.
Panel-panel tersebut saat ini dibiarkan menumpuk dan terbengkalai di tepi pantai. Warga pun kembali menggunakan genset untuk penerangan.
Salah seorang warga setempat bernama Samaila, Senin, 18 November 2024 menceritakan, pada awal proyeknya, instalasi panel surya di pulau tersebut dipuji sebagai langkah besar menuju keberlanjutan energi.
Namun, kurangnya perencanaan jangka panjang terkait pengelolaan limbah elektronik membuat sarana tersebut tak lagi optimal.
Menurut laki-laki 39 tahun ini, awalnya warga sangat merasakan manfaat keberadaan panel surya tersebut. Mendapatkan Listrik sangat mudah. Ia dan masyarakat lain tidak perlu lagi menggunakan genset Ketika ingin menggunakan listrik.
Kini, panel surya ini tidak bisa digunakan lagi karena akinya rusak. Sementara harga
aki di pulau tersebut tergolong mahal. “Jadi, kami tidak tahu harus dikemanakan lagi ini. Akhirnya, panel-panel ini dibiarkan begitu saja” ujarnya