Menurutnya, komitmen industri pertambangan terhadap pengembangan dan pemberdayaan masyarakat adalah langkah strategis untuk mengatasi kesenjangan antara industri pertambangan dan kebutuhan masyarakat di area operasionalnya. Upaya tersebut mencakup aspek peningkatan akses pendidikan, perbaikan layanan kesehatan, program sosial ekonomi, pelestarian lingkungan, pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan UMKM.
“Kami ucapkan selamat kepada badan usaha yang telah berhasil meraih penghargaan Tamasya Award 2024. Prestasi ini mencerminkan dedikasi, kerja keras, dan semangat luar biasa dalam memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Semoga pencapaian ini menjadi inspirasi bagi seluruh stakeholder di sektor energi dan mineral untuk terus memberikan manfaat yang lebih besar dalam mewujudkan Indonesia Maju dan Indonesia Emas pada tahun 2045,”ungkapnya.
Penghargaan Tamasya Award pertama kali diselenggarakan oleh Ditjen Minerba Kementerian ESDM pada 2023 dengan tujuan meningkatkan komitmen badan usaha pertambangan dalam menerapkan Program PPM. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas keberhasilan implementasi PPM secara efektif dan berdampak luas, mencakup peningkatan kualitas hidup masyarakat, pembangunan kemandirian, serta pelestarian lingkungan. Dengan penghargaan ini, PTVI kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong kesejahteraan dan pembangunan komunitas.
Program Unggulan PPM PT Vale
Program-program PPM unggulan PT Vale mencakup pelatihan keterampilan kerja bagi pemuda setempat. Salah satu yang menonjol adalah Pelatihan Operator Alat Berat di Desa Pasi-pasi, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang membekali 25 peserta dengan keterampilan dan sertifikat untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja melalui skema Program PPM SDG’s Desa. Selain itu, PT Vale juga menjalankan Program Beasiswa Komunitas bagi pelajar berprestasi atau berasal dari keluarga berpenghasilan rendah di Kabupaten Luwu Timur, yang bertujuan membuka akses pendidikan lebih baik dan menyiapkan SDM yang kompeten untuk masa depan. PT Vale juga menyediakan sarana transportasi bus sekolah bagi siswa dari lima desa (Balambano, Laskap, Pasi-pasi, Pongkeru, dan Harapan) untuk mendukung akses pendidikan yang lebih baik.