“Jadi, kalau diamati kenapa petahana kalah itu berdasarkan hasil survei tingkat kepuasan kinerja mereka rendah di mata masyarakat. Ibaratnya, ada memang penolakan publik atas pemerintahan sebelumnya,” ucap Sufri.
Data JSI, kata dia, tingkat kepuasan pemerintahan petahana di Kabupaten Wajo dibawah 50 persen. Itu, dari data beberapa survei sehingga siapapun yang maju dan mampu memberikan harapan baik di Pilkada Wajo atau Takalar akan berpotensi menang.
“Khusus di Takalar. Sejauh ini , aspek kepuasan masyarakat terlihat progresif dalam upaya kampanye. Sementara di Wajo, upaya kampanye Arrahman jauh lebih awal dibanding incumbent. Itu, dilihat tidak bisa memulihkan tingkat pilihan warga terhadap paslon,” tukasnya. (*)