FAJAR, TAKALAR– Kabupaten Takalar kembali menunjukkan potensinya sebagai daerah dengan tingkat partisipasi pemilih yang tinggi dalam Pilkada. Direktur Litbang FAJAR, Arman K. Sewang, memprediksi angka partisipasi pemilih di kabupaten ini dapat mencapai hingga 95 persen, bahkan berpeluang melampaui angka tersebut. Prediksi ini berdasarkan survei yang dilakukan di wilayah tersebut.
“Takalar memang selalu memiliki tingkat partisipasi yang tinggi. Partisipasi pemilih diperkirakan bisa mencapai 95 persen, bahkan lebih,” ujar Arman.
Namun, ia mencatat adanya tantangan yang dapat memengaruhi partisipasi, khususnya dari kelompok nelayan yang mendominasi wilayah pesisir Takalar. “Para nelayan sering kali pergi melaut dan baru kembali setelah Pilkada selesai. Hal ini tentu bisa memengaruhi tingkat partisipasi,” tambahnya.
Jika prediksi ini terealisasi, capaian Pilkada 2024 di Takalar akan melampaui angka partisipasi Pemilu 2019, yang mencapai 86 persen dan menjadikan Takalar sebagai kabupaten dengan partisipasi tertinggi di Sulawesi Selatan saat itu.
Ketua KPU Takalar, Hamdani Pattiha, mengatakan bahwa KPU telah menetapkan target partisipasi pemilih sebesar 87,89 persen. Meski demikian, ia menegaskan bahwa target tersebut perlu terus ditingkatkan.
“Namun, kita tidak boleh berhenti di sana. Dalam Pilkada mendatang, kita berharap angka partisipasi bisa lebih tinggi, bahkan mencapai 90 persen. Untuk itu, langkah-langkah konkret harus segera dilakukan, baik di tingkat daerah maupun pusat,” ujar Hamdani pada Senin, 25 November 2024.
Menurutnya, angka partisipasi yang tinggi mencerminkan keberhasilan dalam memastikan setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk menentukan arah pembangunan bangsa.
“Dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih, khususnya di Takalar, kami akan terus berupaya agar lebih banyak warga menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024,” lanjutnya.
Pemilih Pemula Jadi Fokus Perhatian
Hamdani menjelaskan bahwa salah satu langkah strategis KPU adalah memastikan pemilih pemula terdaftar dengan baik di Daftar Pemilih Tetap (DPT). Berdasarkan data, terdapat sekitar dua ribuan pemilih pemula yang telah terdaftar tetapi belum melakukan perekaman data kependudukan.
“Langkah ini sangat penting untuk memastikan mereka dapat menggunakan hak pilih tanpa hambatan teknis,” jelas Hamdani.
KPU juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Takalar agar proses perekaman data kependudukan dapat diprioritaskan. “Kami berharap Dukcapil Takalar segera memfasilitasi pemilih pemula agar memenuhi syarat administratif dan menjadi pemilih yang sah pada Pemilu mendatang. Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat, target peningkatan partisipasi pemilih bisa tercapai,” tegasnya.
Selain itu, KPU Takalar terus menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya menggunakan hak pilih. KPU melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan dan pemuda, untuk memberikan pemahaman serta memotivasi pemilih agar hadir di TPS pada hari pemilihan.
“Partisipasi pemilih bukan hanya soal hak, tetapi juga tanggung jawab dalam membentuk masa depan bangsa. Dengan berbagai langkah yang telah dan akan dilakukan, kami optimistis Pilkada kali ini dapat mencatat sejarah baru dengan tingkat partisipasi yang lebih tinggi, mencerminkan kemajuan demokrasi yang semakin baik,” jelasnya. (mg01-edo/*)