FAJAR, GOWA – Pilkada Gowa semakin memanas jelang masa tenang. Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Gowa nomor urut 1, Amir Uskara-Irmawati (Aurama), melalui juru bicaranya Djaya Jumain, menyatakan optimisme menang dengan hasil survei sementara menunjukkan keunggulan di angka 52,5 persen. Namun, mereka menyoroti dugaan kecurangan yang kian masif dan sistematis.
Dalam konferensi pers yang digelar di Posko Induk Aurama, Senin, 25 November 2024. Tim Hukum Aurama, Muallim Bahar, mengungkapkan bahwa hampir 100 laporan dugaan pelanggaran telah dilayangkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gowa.
“Laporan tersebut mencakup berbagai dugaan pelanggaran serius, termasuk dugaan politisasi birokrasi, dugaan keterlibatan aparat, hingga dugaan praktik politik uang,” tuturnya.
Lebih lanjut, Muallim Bahar menyebut sejumlah pihak yang terkait dugaan kecurangan ini, antara lain, Kabaharkam Polri, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) RI, Bupati, serta sejumlah oknum aparat desa, oknum guru, dan oknum ASN lainnya, yang dituding terlibat dalam kegiatan yang menguntungkan paslon lain.
Lebih lanjut, Muallim menjelaskan bahwa laporan pihaknya mulai dari dugaan politisasi bantuan pertanian, dugaan politisasi pendidikan hingga hingga dugaan politisasi birokrasi lainnya.
“Tentunya hal ini bagi kami adalah kejahatan nyata yang dipertontonkan oleh paslon lain dalam kontestasi Pilkada Gowa 2024 yang muaranya adalah melahirkan iklim demokrasi yang tidak sehat,” tuturnya.