FAJAR, MAKASSAR — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil temuan survei terbaru mengenai dinamika politik di Luwu Timur (Lutim) jelang Pilkada 2024. Dalam konferensi pers di Hotel Harper Makassar, Peneliti Senior LSI, Ikrama Masloman, memaparkan tren utama yang mengemuka dari survei periode November 2024.
Survei tersebut dilaksanakan pada periode 7-14 November 2024 dengan mengambil 440 responden dengan wawancara tatap muka dan margin of eror 4,8 persen.
Ikrama Masloman menyoroti tingkat resistensi yang sangat besar terhadap praktik politik uang di Lutim. Sebanyak 82,5% responden menilai politik uang sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan.
“Angka ini mencerminkan tren positif di mana mayoritas masyarakat dari semua segmen, baik berdasarkan gender, umur, profesi, hingga etnis, menolak politik uang. Ini menunjukkan kesadaran politik masyarakat Lutim semakin matang,” ujar Ikrama.
Ikrama mengatakan bahwa survei juga menunjukkan bahwa sentimen perubahan menjadi faktor dominan dalam preferensi pemilih.
“Hal ini terlihat dari keunggulan pasangan Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler (Ibas-Puspa) yang memimpin elektabilitas dengan 45,1%. Mereka berhasil melampaui pasangan petahana Budiman Hakim-Akbar Andi Leluasa (Budiman-Akbar) yang hanya memperoleh dukungan sebesar 38,3%. Sementara pasangan Isrullah Achmad-Usman Sadiq (Isrullah-Usman) berada di posisi ketiga dengan 9,1%,” paparnya.
Ikrama memaparkan empat alasan utama di balik keunggulan Ibas-Puspa, kuatnya sentimen perubahan, dimana warga Lutim ingin perubahan dalam kepemimpinan, kinerja petahana yang dinilai rendah, Tingkat keberhasilan program petahana dianggap kurang memuaskan.