Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan industri untuk menciptakan generasi muda yang siap menghadapi perubahan cepat di era digital.
“ehadiran laboratorium ini memberikan pengalaman belajar yang mendekati dunia nyata, sehingga mahasiswa lebih percaya diri dan siap bersaing di dunia kerja,” ucapnya.
Laboratorium ini tidak hanya menjadi sarana pendukung pembelajaran, tetapi juga alat untuk memperkuat hubungan antara dunia akademik dan industri. Melalui fasilitas ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami tantangan dan kebutuhan industri telekomunikasi modern. Proses belajar berbasis praktik juga diharapkan melatih mahasiswa dalam menganalisis masalah, bekerja dalam tim, dan mengembangkan inovasi yang relevan.
“Kami percaya bahwa dengan adanya fasilitas ini, mahasiswa akan memiliki kemampuan lebih untuk berkontribusi pada perkembangan industri telekomunikasi di masa depan. Kolaborasi ini merupakan contoh nyata bagaimana dunia industri dapat bekerja sama dengan universitas untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik,” kata Prof Isran Ramli.
Swandi Tjia, EVP Head of Circle Kalisumapa Indosat Ooredoo Hutchison, menyatakan bahwa pemberian laboratorium tersebut merupakan langkah awal dalam membangun ekosistem pendidikan berbasis teknologi. “Laboratorium ini adalah bentuk nyata dukungan kami terhadap pengembangan generasi muda yang kompeten di industri telekomunikasi. Kami percaya fasilitas ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi mahasiswa Fakultas Teknik Unhas untuk memahami konsep-konsep telekomunikasi secara mendalam sekaligus menumbuhkan inovasi,” jelasnya.