FAJAR, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengingatkan Kepolisian Republik Indonesia untuk tetap menjaga netralitas menjelang pemungutan suara Pilkada serentak.
Dia mewanti-wanti, jangan sampai citra Korps Bhayangkara tercoreng akibat ulah oknum polisi yang memihak kepada pasangan calon (paslon) tertentu. Ini merupakan buntut dari temuan ribuan paket sembako di Kabupaten Bone, Sulsel, yang diduga ada kaitannya dengan oknum polisi yang terlibat dalam pembagian sembako tersebut.
“Pilkada tinggal menghitung hari, saya minta seluruh aparat kepolisian tetap menjaga netralitas dan profesionalitas. Jangan sampai kita dengar ada polisi yang memihak atau bahkan membantu pemenangan salah satu paslon,” kata Sahroni, Jumat, 22 November.
Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai Nasdem itu juga meminta Polda Sulsel untuk menindaklanjuti informasi dugaan keterlibatan oknum polisi tersebut. Itu sebagai bentuk ketegasan dalam menjalankan amanat Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Lagian kan dari jauh-jauh hari Pak Kapolri pun sudah mengingatkan soal netralitas. Harga mati itu,” ungkapnya.
Sekretaris Fraksi NasDem di DPR itu meminta masyarakat mengawasi netralitas polisi di Pilkada 2024. Masyarakat diminta proaktif laporkan jika melihat oknum kepolisian yang ikut berkampanye, atau terlibat politik Pilkada.
“Masyarakat juga terus pro aktif laporkan jika melihat ada aparat yang terlibat politik Pilkada. Bisa langsung laporkan ke Bawaslu, Propam, atau langsung viralkan saja. Saya yakin 100% pasti bakal ditindak oknum-oknum yang seperti itu. Polisi jangan pernah main-main soal netralitas,” sebutnya.