Sahroni menyampaikan, peran aparat kepolisian dalam penyelenggaraan Pilkada 2024 sangat vital. Khususnya dalam menjaga kondusifitas Pilkada serentak ini.
“Justru polisi harus bisa menjaga kondusifitas, jangan malah terlibat dan memperkeruh suasana. Jadikan Pilkada sebagai ajang kontestasi yang fair,” tegasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya diberitakan Polres Bone bersama Panwascam Lappariaja Bone telah melakukan penyelidikan atas temuan sebanyak 10.000 paket sembako di kediaman seorang warga bernama Muh Adil di Lappariaja Bone Sulsel.
Dalam laporan polisi, Muh Adil mengatakan bahwa paket sembako itu milik Prof. Zakir Sabara, seorang warga di Lappariaja yang dikenal sebagai pengajar di salah satu perguruan tinggi di Makassar.
Saat dimintai keterangan oleh polisi, Prof Zakir Sabara mengakui bila paket sembako itu memang miliknya, namun akan dibagi untuk sedekah Jumat berkah.
Dia menjelaskan dirinya bukan merupakan tim sukses salah satu paslon, bukan ASN, bukan pengusaha dan jauh sebelumnya sudah sering membagi sembako kepada masyarakat di Kecamatan Lappariaja khususnya Desa Ujung Lamuru dan Desa Patangkai, sehingga indikasi adanya kaitan antara paket sembako yang dia ingin distrubusikan tersebut dengan politik menurutnya sudah jauh.
Namun Ketum DPP LSM Latenrtatta Bone Mukhawas Rasyid menilai temuan paket sembako dalam jumlah yang sangat besar tersebut harus menjadi perhatian khusus pihak penegak hukum pemilu. Pasalnya, indikasi bagi-bagi sembako jelang hari pencoblosan sangat patut dicurigai.