Tak sekadar menjual saja, Dzulkifli juga mengutamakan kualitas produknya. Ia mengaku tidak menyimpan ayam yang sudah dipotong terlalu lama di freezer. “Pelanggan biasanya memilih unggas langsung, lalu kami potong sesuai permintaan. Ini juga untuk memastikan kesegaran produk,” ujarnya.
Selain itu, ia juga selalu memastikan unggas yang diterimanya dari pemasok telah memenuhi standar tertentu. “Kami selalu mengecek unggas yang datang, mulai dari kesehatan hingga beratnya untuk memastikan semuanya sesuai. Hubungan baik dengan pemasok juga sangat penting agar pasokan tetap stabil,” tambahnya.
Meski demikian, bisnis yang dijalaninya tidak selalu mulus. Pergantian musim kerap membuat masalah. Unggas rentan terkena penyakit. “Kadang ayam tiba-tiba terserang penyakit akibat cuaca yang tidak menentu,” ujarnya.
Selain kelengkapan dan kualitas produk, pemasok yang terpercaya dan strategi pemasaran yang fleksibel membuat usaha Dzulkifli tetap survive di tengah maraknya pesaing. (*/lin)
Penulis: Istiana Ainun Tangalayuk (Mahasiswa PGSD Universitas Islam Makassar)