Hampir semua titik-titik strategis disambangi langsung oleh Danny Pomanto maupun Azhar Arsyad. Keduanya mengambil rute berbeda dan hanya sempat bertemu dua kali selama agenda kampanye.
Dari Pulau Selayar hingga ke tepian Danau Matano di penghujung Luwu Timur. Dari hingar-bingarnya pusat kota sampai ke titik tersunyi nan indah di Seko dan Rongkong yang nyaris terabaikan.
“Pak Danny dan Pak Azhar hanya sempat sempat bertemu langsung itu saat kampanye di Wajo dan terakhir, bersama-sama hadir di acara adat Appalili di Kekaraengan Marusu’ di Maros,” ungkap Asri.
Bagi pasangan dengan tagline DIA Save Sulsel ini, rakyat Sulsel berhak hidup sejahtera, makmur, dan berkeadilan, tanpa diskriminasi, tanpa terkecuali.
“Setiap warga Sulsel ini, apapun agama, etnis, budaya, dan tradisinya, berhak hidup aman dan nyaman di tanah mereka lahir dan dibesarkan,” ujar Asri, mengutip pidato penutup Danny – Azhar saat Debat Kedua Pilgub Sulsel beberapa waktu lalu.
Karena itulah, dalam program-program unggulan Danny – Azhar, desa menjadi lokus penggerak utama pembangunan.
“Visi Sulsel Global Food Hub serta program strategis Government Off-Taker basisnya tentu ada di desa-desa. Karenanya, Danny-Azhar akan menempatkan desa sebagai jantungnya pembangunan daerah,” imbuhnya.
“Insya Allah, DIA akan bangun desa dan menata kota dengan lebih baik. Jadi jangan lewatkan kesempatan ini, mari kita menangkan Danny – Azhar sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel pada 27 November nanti,” pungkas Asri. (rls/tim/mc/dia/*)