FAJAR, MAKASSAR-Sulawesi Selatan masuk daftar daerah dengan tingkat kerawanan tinggi dalam Pilkada 2024. Potensi kerawanan, seperti konflik antarpendukung, serangan siber, hingga politik uang yang menjadi fokus antisipasi aparat keamanan.
Dirsamapta Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono, menjelaskan pemetaan kerawanan Pilkada 2024. Berdasarkan data PKP Bawaslu RI, Sulawesi Selatan menempati posisi keempat dalam daftar daerah dengan tingkat kerawanan tinggi. Beberapa kabupaten/kota yang tergolong rawan tinggi meliputi Pinrang, Bulukumba, Takalar, Luwu, Maros, Barru, Palopo, Wajo, dan Pangkep.
Selain itu, ia juga memaparkan bahwa berdasarkan Indeks Potensi Kerawanan Pemilu (IPKP) Baintelkam Polri TW-III, Sulawesi Selatan sebelumnya berada di posisi kelima. Namun, dalam pembaruan terakhir, tingkat kerawanan Sulsel turun ke posisi kesepuluh.
Sejumlah potensi kerawanan yang perlu diantisipasi seperti, konflik antarpendukung paslon atau partai politik, kampanye negatif dan kampanye hitam, penyebaran berita bohong (hoaks), politik uang (money politics).
“Ada kemungkinan besar politik uang dapat terjadi terutama pada masa minggu tenang,” jelas Kombes Pol Setiadi Sulaksono saat Talk Show Pilkada Damai yang digelar ICMI Orwil Sulsel bersama Unhas di Aula Prof Syukur Abdullah Lt.3 Fisip Unhas, Kamis, 21 November 2024. Pada diskusi itu hadir Dekan Fisip Unhas, Prof Sukri, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof drg Muhammad Ruslin, Pengamat Politik Unhas, Adi Suryadi Culla; dan Ketua ICMI Sulsel, Prof Arismunandar; serta moderator Muh Iqbal Latief.
Bukan hanya itu, kata dia, kerawanan lainnya, yaitu, intimidasi terhadap pemilih, serangan siber (kebocoran data pemilih), keterlambatan distribusi dan kerusakan logistik pemilu, dan ketidaknetralan penyelenggara, ASN, dan aparat TNI-Polri. “Tapi, kami pastikan aparat netral,” paparnya.
Polda Sulsel kata dia, telah menyiapkan personel pengamanan (PAM) Pilkada sesuai tahapan. Pada masa kampanye, disiapkan sebanyak 7.777 personel, sementara pada masa tenang akan dikerahkan 5.554 personel. Untuk pengamanan pada hari pemungutan suara, jumlah personel yang disiapkan meningkat menjadi 10.071 personel.
Selain itu, satuan tugas pengamanan dan pengawalan (Pamwal) VVIP juga telah disiapkan, dengan rincian: 96 personel untuk setiap calon gubernur, dengan alokasi 21 personel per calon, 21 personel untuk setiap calon wakil gubernur, dan 6 personel untuk Ketua KPU, serta 6 personel untuk Ketua Bawaslu. (*)