FAJAR, MAKASSAR– Dalam upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali menggelar kegiatan edukasi bertajuk OJK Mengajar dengan tema “Generasi Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas”. Acara ini dilaksanakan di Auditorium Baruga Andi Pangerang Pettarani, Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Kamis (21/11), sebagai bagian dari peringatan HUT OJK ke-13 dan Hari Asuransi ke-18.
Kegiatan yang digelar secara hybrid ini berhasil menarik perhatian 5000 peserta, mayoritas berasal dari kalangan mahasiswa Universitas Hasanuddin dan perguruan tinggi lain di wilayah kerja OJK Sulawesi, Maluku, dan Papua. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, dalam pemaparannya menekankan pentingnya literasi keuangan, terutama bagi mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.
“Mahasiswa memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan. Literasi keuangan yang baik diharapkan dapat memperkuat penyebaran informasi terkait sektor jasa keuangan secara masif,” ujar Ogi.
Sejalan dengan visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, yang memprioritaskan penguatan SDM unggul, Ogi mengingatkan pentingnya generasi muda memulai perencanaan keuangan sejak dini. “Generasi muda perlu memahami pengelolaan keuangan yang bijak, investasi, dan manajemen risiko, termasuk memiliki asuransi. Dalam setiap tahap kehidupan, terdapat risiko yang perlu diantisipasi sejak awal untuk menghindari dampak finansial yang lebih besar di masa depan,” tambahnya.
Rektor Unhas, Jamaluddin Jompa, menyambut baik pelaksanaan OJK Mengajar di kampusnya. Ia menegaskan perlunya literasi keuangan bagi mahasiswa agar dapat menjadi pekerja maupun pengusaha yang sukses. “Kami juga berencana melakukan survei tingkat literasi keuangan mahasiswa Unhas sebagai langkah awal merumuskan program literasi yang lebih terarah,” ungkap Jamaluddin.
Pada kesempatan tersebut, Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, menyoroti pentingnya transparansi lembaga jasa keuangan (LJK) dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat. “OJK terus mendorong transparansi, edukasi keuangan, dan kepatuhan industri jasa keuangan untuk mengurangi keluhan konsumen, di samping menyediakan layanan pengaduan melalui aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK),” jelas Darwisman.
Ia juga menekankan peran industri jasa keuangan dalam mendukung ekonomi daerah. Menurutnya, Sulawesi Selatan memiliki komoditas unggulan seperti kakao dan pisang Cavendish yang dapat dimanfaatkan melalui pengembangan produk asuransi parametrik, sehingga meningkatkan akses keuangan sekaligus mendukung perekonomian lokal dan nasional.
Dalam acara ini juga digelar diskusi panel interaktif dengan narasumber dari berbagai sektor, termasuk Direktur Group Surveilans Asuransi LPS Advis Budiman, Direktur PEPK dan LMSt OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Arif Machfoed, Direktur Institutional Banking BNI Munadi Herlambang, dan Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Budi Herawan. Diskusi yang dimoderatori oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FEB Unhas, Mursalim Nahang, menjadi wadah interaksi antara mahasiswa dan pakar keuangan.
Sebagai bentuk apresiasi, OJK juga menyerahkan produk asuransi jiwa dengan manfaat perlindungan selama satu tahun kepada 2000 mahasiswa. Selain itu, peserta dapat mengunjungi mini booth industri jasa keuangan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
Melalui kegiatan ini, OJK berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai pentingnya pengelolaan keuangan dan manfaat produk jasa keuangan seperti asuransi dan dana pensiun. Literasi keuangan yang baik akan mendorong kesejahteraan masyarakat, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. (edo)