FAJAR, BONE– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan menelusuri dugaan temuan puluhan ribu sembako yang diduga akan digunakan untuk “serangan fajar” salah satu pasangan calon (paslon).
Sebelumnya, temuan sembako itu dilaporkan berada di Desa Patangkai, Kecamatan Lappariaja (Lapri), pada Kamis, 21 November. Paket sembako tersebut dimuat menggunakan tiga truk dan dibungkus dengan kantong hitam, lalu ditumpuk di salah satu rumah warga.
Ketua Bawaslu Bone, Alwi, mengatakan bahwa hasil penjajakan sementara dari Panwascam Kecamatan Lapri tidak ditemukan adanya atribut kampanye yang menyertai paket sembako tersebut. Oleh karena itu, belum bisa disimpulkan bahwa paket tersebut digunakan untuk kampanye salah satu paslon.
“Pada paket tersebut tidak ditemukan adanya atribut kampanye, dan Bawaslu melalui Panwascam Kecamatan berupaya melakukan pencegahan,” terang Alwi saat ditemui di Tanjung Palette, Kamis, 21 November.
Alwi menambahkan bahwa hal ini tetap akan menjadi perhatian pihaknya, dan akan dilakukan pendalaman untuk memastikan apakah paket tersebut benar-benar digunakan untuk serangan fajar, sebagaimana yang viral di media sosial. “Bawaslu akan melakukan pengawasan terkait dengan pendistribusian paket ini,” tandas Alwi.
Sementara itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Pilkada Bawaslu Bone, Nuralim, mengatakan bahwa tim Bawaslu saat ini telah berada di lokasi untuk menangani permasalahan ini. Informasi terbaru yang diterima pihaknya menyebutkan bahwa paket sembako tersebut merupakan milik Akademisi UMI, Prof. Zakir Sabara. “Di lokasi, sudah ada Panwascam, ketua, dan tim Gakkumdu. Namun, soal dugaan paket ini untuk salah satu paslon, belum bisa dipastikan,” ujarnya.