FAJAR, MAKASSAR– Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali menjadi tuan rumah dalam gelaran internasional Simposium Warisan Budaya Asia 2024.
Empat negara turut berpartisipasi dalam acara ini, yaitu Indonesia, Malaysia, China, dan India. Para delegasi membahas kolaborasi dan peluang dalam pengembangan sosial budaya di masing-masing negara.
Rektor UNM, Prof. Karta Jayadi, menyampaikan bahwa simposium ini menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka untuk berbagi informasi dan wawasan mendalam mengenai warisan budaya Asia.
“Simposium ini akan memberikan ide-ide baru dan mendalam terkait isu-isu pelestarian dan keberlanjutan warisan budaya Asia. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran dan komitmen kita dalam menjaga warisan budaya,” ujarnya.
Prof. Karta juga menegaskan bahwa UNM memiliki visi untuk menjadi salah satu universitas terkemuka di Asia dalam bidang penelitian dan publikasi terkait warisan budaya.
“Kami tengah mengembangkan strategi prospektif untuk memperluas profil internasional UNM. Hal ini termasuk membuka peluang bagi mahasiswa internasional dan memperkuat kolaborasi dengan universitas lain di seluruh dunia,” tuturnya.
Sebagai bagian dari pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan kewirausahaan di bidang pelestarian budaya, UNM terus meningkatkan kapasitas dosen dan staf. Saat ini, UNM telah memiliki sejumlah profesor penuh dan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
“Kami juga menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat dalam pengembangan staf pengajar dan administrasi, guna membangun pusat pelestarian dan warisan budaya di Asia,” tambahnya.
Simposium ini turut menghadirkan pembicara-pembicara internasional, di antaranya Dr. MDM Zhian Wang, Assoc. Prof. Chen Jingjing, Prof. Zhang Wenting, dan Asst. Prof. Madhumathi. Dari India hadir Prof. Ramalakshmi Lakshmanan, Assoc. Prof. Lamail Alice Sabrina, dan Assoc. Prof. Meenakshi Pappu. Sedangkan dari Indonesia, UNM diwakili oleh Prof. Arifin Manggau dan Prof. Andi Abida.
“Dukungan kuat terhadap kolaborasi internasional di bidang seni, budaya, dan warisan menjadi bagian dari upaya kami untuk mewujudkan UNM sebagai pusat unggulan di Asia,” tutup Prof. Karta. (wis/*)