Selain itu, 361 kantor KPU dan Bawaslu tingkat kabupaten/kota, serta 38 kantor KPU dan Bawaslu tingkat provinsi menjadi fokus penguatan jaringan. Di Kalimantan, terdapat 119 POI yang dipastikan memiliki dukungan jaringan optimal dengan 332 sites, 920 BTS 4G, dan 472 BTS 2G.
Telkomsel juga telah mendirikan posko monitoring utama di Balikpapan, Makassar, dan Jayapura, serta enam posko Network Operations Point (NOP) di Pontianak, Pangkalan Bun, Palangkaraya, Banjarmasin, Samarinda, dan Tarakan. Posko ini akan beroperasi 24 jam untuk mengawasi stabilitas jaringan selama periode krusial Pilkada.
Selain fokus pada perkotaan, Telkomsel bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui PT Bhakti untuk memastikan layanan telekomunikasi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Aris juga menegaskan bahwa perhatian diberikan pada wilayah perbatasan antara perkotaan dan daerah terpencil.
Demi menjaga keamanan data dan konektivitas selama Pilkada, Telkomsel memperkuat pengamanan di pusat data yang tersebar di Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Manado, Ambon, dan Jayapura. Selain itu, Telkomsel Network Security di Jakarta telah meningkatkan patroli siber untuk mencegah potensi serangan.
“Tim kami menghadapi jutaan serangan siber setiap hari, dan kami telah mempersiapkan langkah mitigasi yang kuat agar tidak ada gangguan selama Pilkada,” jelas Aris.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Telkomsel memastikan bahwa Pilkada Serentak 2024 dapat berjalan lancar, didukung oleh infrastruktur telekomunikasi yang andal. “Kami memaksimalkan seluruh layanan komunikasi untuk mendukung kesuksesan proses demokrasi ini,” tutup Aris. (edo)
