Langkah ini dilatarbelakangi oleh prinsip Sheikh Mo bahwa “The emirate’s prominence, sustainability, and competitiveness depend on its capacity to continou attracting skilled and talented people, and nurturing the brightest minds to generate innovative idea.” Keunggulan, daya saing dan keberlanjutan Dubai, UAE tergantung pada gagasan-gagasan inovatif. Intinya, harus selalu ide-ide baru.
Hal terpenting bagi global talent untuk bekerja dan bermukim di Dubai, UAE adalah adanya kepastian hukum dengan penagakan hukum tanpa pandang bulu. Hal ini tercermin pada prinsip kepemimpinan Sheikh Mo bahwa “no one is above the law’”. Artinya, siapapun yang bersalah harus dihukum sesuai ketentuan.
Kisah sukses tranformasi ekonomi Dubai, UAE dengan FZA-nya dimulai dari pembangunan pelabuhan terbesar di dunia, yaitu Jabel Ali dengan Jabel Ali Free Zone (JAFZ). Pelabuhan ini didirikan pada tahun 1985 yang berlokasi di Dubai, UAE. Pelabuhan ini awalnya diproyeksikan banyak orang hanya akan menjadi hub di wilayah Timur Tengah.
Namun, seiring berkembangya waktu, pelabuhan Jabel Ali berubah menjadi international hub yang tidak hanya melayani kawasan sempit Timur Tengah, tetapi lebih dari itu, mencakup seluruh dunia.
Saat ini, sejalan dengan proses transformasi ekonomi Dubai, UAE yang begitu cepat membuat Jabel Ali Free Trade Zone menjadi rumah bagi lebih dari 7.000 perusahaan, termasuk perusahaan dalam kelompok Fortune 500. Bidang usahanya juga sangat beragam, mulai dari industri pengolahan, perdagangan, jasa dan lainnya.