“Budidaya Pisang Cavendish memberikan peluang keuntungan yang signifikan bagi para petani. Berdasarkan estimasi PT CAP, keuntungan bersih (nett profit) tahun pertama dari panen pertama diproyeksikan sebesar Rp33,95 juta per hektare. Angka ini meningkat tajam di tahun kedua menjadi Rp98,57 juta, mencakup hasil dari panen kedua dan sebagian panen ketiga,” kata Darwisman, Selasa, 19 November 2024.
Selain keuntungan finansial langsung, petani juga mendapatkan berbagai manfaat lainnya. Mulai bantuan material, bantuan bibit gratis, program pendukung, pendapatan bulanan, dan subsidi pendukung.
“Program ini bersifat murni business to business dan tidak terpengaruh oleh pergantian kepemimpinan. Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk perbankan dan perusahaan offtaker, budidaya Pisang Cavendish diharapkan menjadi pilar baru ekonomi berbasis pertanian di Sulawesi,” ujarnya.
Dengan potensi pasar global yang besar dan dukungan yang menyeluruh, Pisang Cavendish siap menjadi komoditas unggulan dari Sulawesi yang menggerakkan roda ekonomi lokal dan meningkatkan taraf hidup masyarakat tani. (edo)