Pengamat politik Unismuh, Dr Ridwan Fawallang menyampaikan ada ketidakpastian masyarakat hang merasa demokrasi tercederai, saat paslon tertentu berupaya memborong semua partai. Termasuk di Takalar.
“Saat itu saya yakin 60 persen, Syamsari Kitta sebagai petahana tidak bisa maju karena partai tidak cukup. Tapi keputusan MK menyelamatkan muka demokrasi kita,” beber Ridwan Fawallang.
Bersama panelis lainnya, Bachtiar Adnan Kusuma dia menyampaikan setidaknya dengan adanya pertarungan ini maka muka demokrasi terselamatkan. Syansari sebagai petahana dan Natsir Ibrahim yang mantan wakil bupati juga dinilai memiliki pengalaman mumpuni.
“Pak Syamsari mantan anggota DPRD Sulsel, mantan bupati. Pengalaman sebagai birokrat dan politisi. Pak Natsir Ibrahim mantan wabup dan Pj Bupati jadi tidak diragukan,” katanya. (nas/*)