English English Indonesian Indonesian
oleh

Perawat dan Robot di Era Kesehatan Cerdas: Harmoni atau Kompetisi?

Oleh: Yunita Carolina Satti (K013241030S3) Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin

Pada era revolusi teknologi saat ini, kecerdasan buatan (AI) dan Robotika banyak menawarkan perubahan serta efisensi dalam sistem kesehatan global, seperti dalam diagnosa, perawatan dan manajemen kesehatan.

Akan tetapi, segala perubahan tersebut membawa pertanyaan etis yang penting: bagaimana menyeimbangkan peran teknologi dengan pendekatan kemanusiaan dalam pelayanan keperawatan? Dan apakah perawat dan robot dapat bekerja dalam harmoni, atau justru menjadi kompetesi yang berdampak pada peran peran dan identitas profesi Keperawatan?

Robot dan teknologi bebrbasi AI banyak meningkatkan efisiensi perawatan dan pelayanan kesehatan. Robot dapat melakukan prosedur medis dengan akurasi tinggi, memonitor tanda-tanda vital pasien secara real-time, sampai pada membantu pasien dalam rehabilitasi fisik. Berbagai negara telah menciptakan robot perawat (Robot Nurse) untuk membantu perawatan pasien di rumah atau di masyarakat.

Jepang merupakan negara yang terus mengebangkan robot nurse untuk merawat lansia di rumah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup lansia. Jerman juga mengembangkan robot perawat untuk membantu tugas perawat, seperti mengukur tekanan darah dan suhu tubuh.

Di Indonesia juga diproduksi berbagai Robot Assistant pada masa pandemi Covid-19 untuk membantu perawatan pasien, serta untuk mengurangi kontak langsung tenaga medis dengan pasien Covid-19.

Robot dapat melaksanakan tugas-tugas rutin perawat dan meringankan beban kerja perawat. Namun, yang menjadi pertanyaan dan tantangan etik di era kesehatan cerdas ini yaitu sejauh mana robot bisa menggantikan peran manusia dalam perawatan?

News Feed