“Kami awalnya hanya memiliki varian seperti bluder dan mabel. Kini, kami telah menambah banyak varian, meskipun bluder dan mabel tetap menjadi favorit dan ikon dari Bundaku’e,” kata Suryadi.
Ia menambahkan bahwa inovasi rasa ini dilakukan untuk menyesuaikan selera konsumen yang terus berkembang.
Suryadi juga membicarakan visi dan misi Bundaku’e ke depan. Ia berharap usaha ini bisa mempersatukan kembali keluarga-keluarga yang kini semakin jarang berkumpul.
“Kami ingin menciptakan program yang dapat memicu kebersamaan dan momen indah bersama keluarga, seperti menikmati kue Bundaku’e dalam suasana yang hangat,” katanya.
Program ini dirancang untuk menciptakan kebersamaan dengan mengundang keluarga berkumpul.
“Kehangatan keluarga sangat penting, dan kami ingin memfasilitasi itu dengan produk kami yang menjadi pelengkap kebersamaan,” tuturnya.
Melalui Bundaku’e, semangat kebersamaan dan kebahagiaan keluarga ingin terus dirayakan. Tidak hanya berfokus pada inovasi produk, Bundaku’e juga menaruh perhatian besar pada strategi pemasaran. Salah satunya dengan sistem reseller. (wis)
Suryadi mengungkapkan bahwa peluang menjadi reseller ini terbuka untuk semua kalangan, sehingga masyarakat yang ingin terjun ke dunia usaha bisa ikut berkembang bersama Bundaku’e.
“Kami ingin masyarakat turut merasakan kesuksesan yang kami raih. Dengan menjadi reseller, Anda tidak hanya menjual produk yang lezat, tetapi juga mendapatkan kesempatan bisnis yang menguntungkan,” ungkap Suryadi.
Dengan sistem ini, Bundaku’e berharap bisa memberdayakan lebih banyak orang dan membantu mereka mendapatkan penghasilan tambahan.