“Nantinya akan dilakukan kerja sama dengan pemerintah untuk mengetahui apakah modifikasi motor BBM ke motor listrik ini akan layak beroperasi di jalan raya. Tentu dibutukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan,” ucap Sugeng, Jumat, 4 Oktober 2024 lalu.
Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Sulsel, Irma Azikin, memaparkan, dalam rangka penguatan transimisi energi listrik sangat dibutuhkan kerja sama pelbagai pihak.
Energi listrik harus bisa terjangkau oleh masyarakat, termasuk untuk kendaraan. Berdasarkan hal tersebut, ia menilai langkah yang dilakukan oleh PLN UID Sulselrabar sangat baik. Pelatihan siswa-siswa SMK sangat dibutuhkan untuk menjalankan program eletrifikasi semua kebutuhan energi.
“Semoga dengan program ini bisa menjadi langka yang serius dalam mencapai NZE tahun 2060 mendatang,” harap dia.
Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Sulsel, Patarai A Burhan GS, menyebut, prototipe sudah bisa digunakan, kini tinggal menunggu regulasi dan uji kelayakan dan keamanan. Sebab semua perubahan bentuk kendaraan harus ada uji kelayakan dan regulasi yang harus disiapkan. Hal ini agar tidak jadi pelanggaran atau sesuai dengan aturan.
“Salah satunya yang butuh pengecekan adalah daya tahan baterai hingga keamanan berkendara untuk pengendara,” urainya.
Transisi Energi Dukung Ketahanan Energi Nasional
General Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono mengatakan, transformasi PLN secara konsisten dan berkelanjutan menjadi semangat bagi korporasi untuk melakukan berbagai upaya dalam percepatan transisi energi, dan pemerataan akses listrik hingga ke pelosok.
