Oleh: Muhammad Syarkawi Rauf (Tenaga Pengajar FEB Unhas)
HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Dalam perjalanan ke Dubai, United Arab Emirate (UAE), saya menyempatkan mengunjungi salah satu museum di jantung Kota Dubai, namanya Museum of The Future. Museum ini menggambarkan beragam kemungkinan masa depan umat manusia yang membawa harapan dan pengetahuan ke masa sekarang.
Di tengah kunjungan ke museum, saya mampir ke sebuah tokoh oleh-oleh yang ada di dalam lokasi museum. Hanya ada satu yang menarik buat saya, buku berjudul “The Sheikh CEO, Lesson in Leadership from Mohammad Bin Rashid Al Maktoum.” Buku ini ditulis oleh penulis terkenal, mantan staf dari Sheikh Mohammad (Sheikh Mo), doktor Yasar Jarrar.
Kunci suskes transformasi ekonomi Dubai adalah kepemimpinan Sheikh Mo yang dibangun dengan visi untuk selalu menjadi nomor satu, bukan sekedar nomor satu secara regional di kawasan Arab, Timur Tengah, tetapi nomor satu di dunia.
Salah satu kalimat paling menginspirasi dari Sheikh Mo adalah “The Limit to What We Can Achieve are The Limit of Our Imagination.” Hanya ada satu yang dapat membatasi pencapaian Dubai, UAE di bawah Sheikh Mo adalah batas imiginasi.
Dalam wawancara Sheikh Mo dengan jurnalis dari CBS, Steve Kroft selama 60 menit bertema “Dubai Inc.”. Sheikh Mo menegaskan bahwa “I want my country to be number one, not in the region, but in the world. Number one in everything: higher education, health, housing. I want to give my people the highest standard of living.”
Kepemimpinan Sheikh Mo dalam mentransformasi perekonomian Dubai, UAE dilakukan dengan sangat detail dan presisi. Tidak boleh ada yang terlewatkan. Setiap tindakan tidak ada yang sempurna sehingga selalu ada ruang untuk melakukan perbaikan dan perbaikan.