Defisit APBN hingga akhir Oktober 2024 tercatat sebesar Rp309,2 triliun atau 1,37% dari PDB, sementara keseimbangan primer tetap positif sebesar Rp97,1 triliun. “Defisit ini masih terkendali dan berada dalam target yang telah ditetapkan. Ini menunjukkan bahwa APBN dikelola dengan hati-hati dan efektif,” tambah Deni.
Dalam menghadapi tantangan ketidakpastian global, pemerintah siap melakukan penyesuaian kebijakan sesuai kebutuhan. “APBN akan terus dioptimalkan sebagai penopang perekonomian nasional. Kami juga siap melakukan penyesuaian kebijakan apabila diperlukan, untuk memastikan Indonesia tetap tangguh dan stabil dalam menghadapi dinamika global,” pungkas Deni. (edo)