Rayakan Hari Pahlawan dengan Penambahan SPKLU
Edward AS/ Makassar
Makassar, sebuah kota yang menjadi jantung bagi masyarakat Indonesia Timur, tampak bersinar lebih cerah di hari yang bersejarah ini, Hari Pahlawan. Ada semangat baru yang hadir di tengah-tengah kota.
PT PLN (Persero), di tengah momentum penting ini, meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terbaru yang bertempat di kantor PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Panakukkang. Penambahan SPKLU ini bukan hanya sekadar fasilitas fisik, tetapi adalah langkah strategis PLN yang kini semakin serius mendukung ekosistem kendaraan listrik di tanah air, terutama di Sulawesi.
Di bawah langit cerah Makassar, Manager PLN UID Sulselrabar, Budiono tampak penuh antusiasme ketika berdiri di depan SPKLU yang baru diresmikan ini. “Makassar adalah trendsetter bagi wilayah timur Indonesia. Di sini, PLN ingin memastikan bahwa fasilitas ramah lingkungan seperti SPKLU harus tersebar luas dan mudah diakses,” ujar Budiono dengan nada bangga.
Ia tahu bahwa SPKLU ini hanyalah satu dari 40 unit yang telah berdiri di seluruh wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat. Itu bagian dari misi besar untuk mencapai masa depan yang lebih hijau.
Budiono berkata Inisiatif ini adalah bukti nyata dari komitmen PLN dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup dan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang. Energi bersih ini adalah bagian dari perjalanan kita menuju transisi energi yang lebih hijau.
Baginya, setiap SPKLU yang terpasang bukan hanya alat pengisian daya, tetapi bagian dari upaya perubahan untuk mereduksi emisi karbon dari sektor transportasi. SPKLU di ULP Panakukkang ini didesain dengan Medium Charging, berdaya 1×22 kW, memungkinkan pengguna kendaraan listrik mengisi daya dengan cepat dan nyaman. Dalam beberapa tahun terakhir, SPKLU-SPKLU serupa semakin terlihat di berbagai wilayah Indonesia.
Dengan adanya dukungan dari Pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, PLN siap berkolaborasi dengan banyak pihak untuk terus memperluas jaringan pengisian kendaraan listrik ini. Namun, perjalanan transisi ini bukan hanya soal penambahan fasilitas.
Ini adalah perubahan gaya hidup, sebagaimana yang dialami Asri, seorang warga Makassar Utara. Bagi Asri, penggunaan mobil listrik sudah menjadi bagian dari kesehariannya. Dengan mobilitas tinggi, Asri membutuhkan kendaraan yang efisien, namun juga ramah lingkungan.
“Saat tahu ada SPKLU baru di Makassar, saya merasa lega,” ujar Asri sambil tersenyum, Rabu, 13 November 2024.
Dulu, ketika masih menggunakan mobil berbahan bakar konvensional, Asri bisa menghabiskan Rp800 ribu untuk biaya bahan bakar tiap bulan. Kini, dengan mobil listrik, biaya itu berkurang jauh menjadi hanya Rp270 ribu per bulan. Penghematan sebesar Rp530 ribu setiap bulannya telah membuatnya lebih leluasa memenuhi kebutuhan lainnya.
“PLN memberikan angin segar bagi kami, para pengguna kendaraan listrik,” katanya.
Kehadiran SPKLU tidak hanya memudahkan akses energi bersih, tetapi juga memberi keyakinan bahwa transisi menuju energi terbarukan bukan hanya sekadar mimpi.
Di tengah-tengah keramaian peresmian, Budiono sempat menatap SPKLU yang baru saja dioperasikan. Baginya, SPKLU bukan hanya teknologi baru, tapi simbol harapan untuk masa depan yang lebih baik. “Kami harap inisiatif ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Makassar dan sekitarnya untuk semakin mendukung penggunaan kendaraan listrik,” ucapnya sambil dengan wajah penuh harapan.
Dengan SPKLU ini, PLN mengajak masyarakat Indonesia Timur untuk melangkah bersama dalam mewujudkan masa depan yang lebih ramah lingkungan. Di Hari Pahlawan ini, mungkin tidak ada kepahlawanan yang berani dalam pertempuran, tetapi ada semangat juang dalam setiap kWh energi bersih yang mengalir di setiap SPKLU, membangkitkan harapan dan inspirasi. (*)