Dengan peningkatan kualifikasi ini, ia berharap para guru dapat memiliki kemampuan yang lebih baik dalam membimbing siswa, tidak hanya dari segi akademis tetapi juga secara mental dan moral. Dia menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan di sekolah. Menurutnya, proses pembelajaran yang menggembirakan akan membuat para guru dan siswa lebih menikmati proses pendidikan dan, pada akhirnya, berdampak positif pada mutu pendidikan itu sendiri.
“Pendidikan yang gembira akan membuat para pelaku pendidikan menikmati proses pembelajaran. Dari proses yang gembira itu, akan muncul pendidikan bermutu bagi semua warga satuan pendidikan,” tutupnya.
Pada kesempatan yang sama, para guru yang hadir turut menyampaikan aspirasi mereka mengenai isu-isu yang dihadapi dalam dunia pendidikan. Henri Saputro, seorang guru dari SMP Negeri 2 Kalibawang, Kulon Progo, mengemukakan pentingnya kesejahteraan guru. Ia menilai kesejahteraan guru merupakan faktor penting yang berpengaruh pada terciptanya pendidikan yang gembira dan berkualitas. Selain itu, Henri juga meminta kepada Mendikdasmen agar dibuatkan regulasi atau perlindungan hukum bagi guru, mengingat tantangan yang dihadapi guru dalam menjalankan tugasnya. Menurutnya, regulasi ini akan menjadi langkah positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Titi Nurhayati, Kepala SLB Negeri 1 Kulon Progo, menyampaikan harapannya agar sekolah luar biasa (SLB) mendapat perhatian lebih, baik dari segi sarana prasarana, pengajar, maupun tenaga kependidikan. “Dengan semangat pendidikan bermutu untuk semua, SLB juga harus menjadi bagian penting dan mendapatkan perhatian khusus dalam proses pembelajaran. Alokasi dana harus ditingkatkan untuk keberlangsungan SLB mengarungi proses pembelajaran bagi peserta didik,” jelasnya.