Halim menjelaskan bahwa penghargaan dari ITS ini bukan sekadar apresiasi bagi Sevima, tetapi juga sebagai pengakuan atas dampak besar yang dihasilkan Sevima dalam dunia pendidikan. “Penghargaan ini adalah kehormatan besar bagi saya dan seluruh tim Sevima. Ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus berinovasi demi memberikan layanan yang semakin relevan bagi pendidikan tinggi di Indonesia,” kata Halim.
Komitmen Sevima, lanjut Halim, sejalan dengan misi untuk memperkuat pendidikan Indonesia di seluruh pelosok negeri. Bahkan, Sevima telah membantu kampus-kampus yang berada di wilayah perbatasan Indonesia, termasuk Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) di Aceh Besar, Politeknik Negeri Nusa Utara di Sangihe, Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke di Papua, dan Universitas Nusa Cendana di Kupang. Dengan tagline #revolutionizeEducation, Sevima telah menjadi andalan dalam menyediakan sistem informasi akademik terintegrasi yang mencakup penerimaan mahasiswa baru, pembayaran kuliah, pembelajaran daring, hingga portal lowongan kerja.
Halim menekankan pentingnya digitalisasi dalam pendidikan saat ini. Menurutnya, teknologi tak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga membuka akses pendidikan berkualitas untuk semua dan menjadi kunci agar pendidikan Indonesia mampu bersaing di tingkat global. “Saya berharap Sevima dapat terus menjadi mitra utama bagi kampus-kampus di Indonesia dan membawa pendidikan kita menuju masa depan yang lebih maju,” ujar Halim. (edo)