Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah bagaimana paslon 02 cenderung kehilangan kendali emosional dalam debat. “Paslon nomor 02 terlihat terkesan emosional, baik dalam menjawab pertanyaan maupun dalam merespons balik tanggapan dari paslon 01. Ini berbeda dengan paslon 01 yang tetap fokus, tenang, dan substansial dalam menjawab pertanyaan,” tambah Ainun.
Di sisi lain, paslon DM-HHY menunjukkan sikap yang sangat santai namun tetap fokus dalam setiap jawaban. Ainun Try pun menegaskan bahwa ketenangan paslon 01 sangat terlihat jelas, yang menjadi kekuatan utama dalam membangun citra kepemimpinan yang tegas namun tetap bijaksana.
Secara keseluruhan, menurut Ainun, paslon DM-HHY lebih mampu menahan emosional dan fokus pada pokok masalah yang penting dalam debat, sementara paslon 02 terlihat cenderung terbawa suasana dan lebih mudah terpancing emosi. “Intinya, paslon 01 lebih fokus dan mampu menahan emosional dibandingkan paslon 02,” tutup Ainun.
Debat ini menjadi bukti bahwa dalam Pilkada Takalar 2024, kemampuan untuk tetap fokus, tenang, dan substansial dalam berkomunikasi sangat penting bagi setiap calon pemimpin daerah.
Paslon DM-HHY berhasil menunjukkan hal tersebut dengan baik, sementara paslon 02 masih perlu meningkatkan kemampuan dalam mengelola emosi dan menyampaikan gagasan secara lebih terstruktur dan bijaksana. (mg01/*)