FAJAR, DOHA–Pejabat Qatar mengingatkan Israel untuk tidak mencoba membunuh tokoh Hamas di wilayahnya.
Laporan tersebut muncul beberapa hari setelah rumor mengatakan Qatar akan membubarkan kantor politik Hamas di Doha, yang dibantah oleh kementerian luar negeri negara Teluk tersebut.
Media Israel telah melaporkan bahwa Qatar telah meminta Israel untuk tidak menargetkan pejabat Hamas mana pun di dalam perbatasannya, menyusul pembunuhan tokoh senior Hamas di Iran dan Lebanon awal tahun ini.
Kan11 News mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan seruan kepada Israel dikomunikasikan melalui poros yang baru-baru ini digunakan untuk membangun hubungan antara kedua negara.
Satu permintaan diduga diajukan oleh Qatar menyusul pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Iran Juli lalu.
Pada bulan Januari, wakil ketua biro politik Hamas, Saleh al-Arouri juga dibunuh oleh Israel di Beirut.
Doha News menghubungi Kantor Komunikasi Pemerintah Qatar tetapi tidak mendapat balasan hingga berita ini dipublikasikan.
Selama konferensi pers pada hari Sabtu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri negara Teluk tersebut Majed Al-Ansari membantah laporan yang mengklaim Doha telah menarik diri dari upaya mediasi resmi antara Israel dan Hamas.
Al-Ansari mengklarifikasi bahwa Qatar masih berkomitmen untuk melakukan upaya tersebut tetapi telah menunda pembicaraan hingga kedua belah pihak menunjukkan keinginan untuk berunding.
Israel memiliki sejarah panjang dalam melakukan pembunuhan di tanah asing, di mana Israel tidak memiliki yurisdiksi formal, serta di wilayah Palestina yang diduduki.