Selain akses mobil besar yang sulit masuk, juga karena ada beban biaya yang harus ditanggung warga. Namun, ia mengaku meskipun tidak menggunakan tangki septik yang kedap, tetapi jarak antara sumur dan tangki pembuatan tinja cukup jauh. Melebihi 10 meter.
Salah seorang Staf UPT PAL Dinas PU Makassar Kerlinus mengatakan tim-tim yang turun ke lapangan juga melakukan pendataan ke warga yang langsung masuk di sistem. “Jadi yang sudah berstandar atau ber-SNI itu akan rutin disedot. Jadi jadwalnya per dua tahun. Jika sudah waktunya disedot, ada alarm yang menyala diaplikasi,” jelasnya.
Selain itu, untuk meringankan masyarakat yang ingin melakukan penyedotan, ia menyarankan agar bisa dicicil per bulan yang dikelola oleh RT/RW. Mirip pengelolaan iuran sampah. “Contohnya, apakah Rp5 ribu per bulan atau Rp10 ribu. Jadi, penyedotan juga terjadwal secara rutin. Itu di luar jika ada yang tiba-tiba butuh ditangani,” tambahnya.
Bangun 695 unit
Tangki Septik Individu
Untuk mendorong pemenuhan sanitasi yang layak bagi masyarakat, Pemkot Makassar memiliki program hibah sanitasi. Warga yang tidak memiliki tangki septik akan dibangunkan yang memenuhi standar kelayakan. Tahun ini, dialokasikan 695 buah bantuan untuk individu. Alokasinya berkisar Rp8 juta per unit.
Hanya saja, informasi yang dihimpun pembangunan tangki septik bersifat subsidi, jika biayanya melebihi budget, maka warga pemilik rumah yang mencukupkan sesuai dengan kesepakatan diawal. Pengerjaan fisiknya dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).