Cita-cita Luhur
Cita-cita untuk menghadirkan kampus dengan status akreditasi unggul tersebut sudah diraih berdasarkan pengakuan pemerintah melalui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) No 428/SK/BAN-PT/Ak.KP/PT/IV/2024. Ini bermakna bahwa penyelenggaraan pendidikan tinggi di UIN Alauddin sudah berdasarkan standar nasional perguruan tinggi.
Standar itu meliputi standar pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Status unggul harus dirawat dengan menjadikan lembaga ini makin terdepan di bidang ilmu agama, sains, dan teknologi, termasuk ketersediaan infrastruktur.
UIN Alauddin diharapkan menjadi sebuah lembaga yang tidak sebatas mendalami khazanah ilmu keislaman, tetapi dapat menghadirkan paradigma keilmuan yang lebih praktis-aktual, membumi, dan dapat dirasakan manfaatnya untuk kepentingan masyarakat.
Meski demikian, mempertahankan keunggulan dengan tetap memelihara keseimbangan bukan tanpa hambatan. Ikhtiar UIN Alauddin untuk menghadirkan paradigma ilmu yang intregratif menjadi tantangan tersendiri.
Lembaga ini ingin melahirkan sarjana yang tidak saja kompeten di bidang agama, tetapi juga paham di bidang sains dan teknologi, atau sarjana yang bukan saja kompeten di bidang sains dan teknologi, tetapi paham dengan ilmu-imu keislaman. Inilah makna tema menjaga keseimbangan. Itu sebabnya agenda integrasi keilmuan di UIN Alauddin terus-menerus digalakkan agar dapat melahirkan sarjana plus yang berkaliber.
Dies Natalis kali ini harus menjadi momen reflektif bagi masyarakat kampus untuk menjadikan UIN Alauddin sebagai media pencerahan dan pembelajaran. Serta menjadi lembaga pendidikan kelas satu yang menjadi tujuan utama dan pertama bagi calon mahasiswa. Karena itu, pendekatan humanis dan irfani dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, karena kampus sesunguhnya adalah wadah untuk mengembangkan ilmu dan membentuk karakter (character building).