Oleh: Prof. Barsihannor*
UIN Alauddin Makassar tak sekadar menghasilkan sarjana. Itu sebabnya agenda integrasi keilmuan terus-menerus digalakkan agar dapat melahirkan manusia plus yang berkaliber.
Hari ini, Senin, 11 November 2024, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar memperingati Dies Natalis ke-59. Seremoninya digelar dalam rapat senat terbuka luar biasa di Gedung Auditorum UIN Alauddin, Samata, Gowa. Perayaan kali ini terasa sangat istemewa karena dihadiri langsung oleh Menteri Agama Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA.
Dia merupakan alumni IAIN/UIN Alauddin Makassar, dan UIN Alauddin adalah PTKIN pertama yang mendapat kunjungan dari Menteri Agama. Dies Natalis yang dimeriahkan dengan berbagai event perlombaan dan pertandingan, baik akademik maupun nonakademik ini mengusung tema Merawat Keunggulan, Menjaga Keseimbangan, dan Meniti Kesinambungan.
Tema Dies Natalis kali ini tidak lahir begitu saja, tetapi hasil dari pemikiran reflektif-kolektif dari unsur pimpinan atas perjalanan panjang UIN Alauddin Makassar yang hingga saat ini berumur 59 tahun. Tidak dinafikan bahwa UIN Alauddin yang saat ini menjadi sebuah kampus besar dan ternama merupakan produk sejarah panjang perjalanan sebuah perguruan tinggi.
Dahulu bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin yang kemudian mengalami konversi menjadi universitas pada 2005. Konversi IAIN ke UIN dilandasi oleh sebuah semangat untuk menjadikan lembaga pendidikan tinggi keagamaan ini unggul di bidang pengembangan nilai, akhlak, akademik, dan intelektual. Dipadukan dengan pengembangan sains dan teknologi untuk menuju sebuah masyarakat yang berperadaban.