Namun demikian, tantangannya bagi perekonomian nasional dan Sulsel adalah tingginya kesenjangan dalam penggunaan teknologi digital antara daerah perkotaan dengan pedesaan, kelompok kaya dengan pendapatan menengah ke bawah, antara Jawa dengan luar Jawa, dan antara masyarakat berpendidikan tinggi dengan pendidikan rendah.
Resiko terbesar bagi perekonomian nasional dan Sulsel akibat digitalisasi adalah kesenjangan ekonomi yang semakin marah. Dimana masyarakat perkotaan dengan pendapatan per kapita tinggi lebih banyak menggunakan teknologi digital untuk hal hal-hal yang produktif untuk menghasilkan pendapatan. Sementara masyarakat berpendapatan menengah bawah menggunakan teknologi digital untuk kegiatan yang bersifat konsumtif.
Sehingga singkatnya, arah transformasi digital perekonomian Indonesia dan Sulsel secara khusus dapat difokuskan pada pemerataan ketersediaan infrastruktur digital antar kota dengan desa dan antar daerah di Jawa dengan luar Jawa.
Termasuk menyelesaikan pekerjaan rumah untuk meningkatkan pemerataan literasi digital antar masyarakat berpendapatan rendah (miskin) dengan tinggi (kaya) dan antar masyarakat di perkotaan dengan pedesaan. (*)