“Ini kesempatan emas kita, bahwa produk-produk kita tidak kalah dengan yang ada di luar negeri. Kita beli produk-produk kita sendiri,” tuturnya.
Sementara, Aswin Gantina selaku Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel, mengatakan, BI senantiasa mendorong pengembangan perekonomian, salah satunya UMKM agar berorientasi ekspor. BI melakukan pelatihan, pembinaan dan pendampingan UMKM, termasuk yang bergerak di bidang industri fashion.
“Kami melakukan promosi perdagangan ke luar negeri, salah satunya melalui event AMBF,” kata Aswin.
Aswin menjelaskan, AMBF mempertemukan pelaku usaha dan eksportir. Tahun ini, akan dilaksanakan akhir November 2024 nanti. Di tahun 2022 lalu, total ekspor produk UMKM di AMBF sebesar Rp5,7 miliar. Kemudian di tahun 2023 meningkat pesat mencapai Rp28,7 miliar.
“Dalam dua tahun pelaksanaan AMBF, terdapat kesepakatan ekspor fashion sebesar Rp3,8 miliar,” ungkap Aswin.
Ia berharap, event ini bisa mendorong industri fashion menembus pasar global. Pada AMBF nanti, akan dihadiri 13 buyer dari berbagai negara. Seperti Arab Saudi, Malaysia, dan Iran.
“Kami optimistis industri fashion Sulsel bisa bersaing di pasar global,” kata Aswin.
Untuk diketahui, event Trend Hijab Road to AMBF ini akan berlangsung selama lims hari, 6-10 November 2024. Terdapat 74 booth, yang diisi 100 pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Seperti Makassar, Jakarta, Surabaya, Pekalongan, dan Bogor.
Dalam acara pembukaan juga dilaksanakan fashion show dengan menampilkan karya-karya dari desaigner terkemuka peserta Trend Hijab Road to AMBF. (uca)