Oleh: Zul Agung
Mahasiswa UNM
Pendidikan merupakan pilar utama dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan yang efektif tidak hanya membekali individu dengan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membuka peluang bagi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan sosial-ekonomi suatu wilayah. Di Kabupaten Jeneponto, yang dikenal sebagai Bumi Turatea, masalah pendidikan menjadi perhatian serius, terutama dengan tingginya angka anak putus sekolah (ATS).
Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jeneponto, tercatat 2.516 anak tidak bersekolah, dengan mayoritas berada di usia 15 tahun ke atas. Kondisi ini menggambarkan tantangan besar dalam upaya menciptakan pendidikan yang efektif dan merata.
Masalah selanjutnya ada pada tingkatan berikutnya, para pelajar Kabupaten Jeneponto yang kurang bahkan hampir tak memiliki minat sama sekali untuk lanjut menempuh pendidikan tinggi di jenjang universitas, hal ini menjadi kekhawatiran yang perlu untuk diperhatikan, dari hasil observasi dan riset yang kami lakukan selama tiga tahun menjadi volunteer pendidikan.
Politik integritas tidak hanya melibatkan pengelolaan pemerintahan secara bersih, tetapi juga menuntut komitmen dari para aktor politik dan pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam merumuskan kebijakan yang benar-benar fokus pada peningkatan mutu pendidikan. Dengan pendekatan ini, pendidikan dapat dijalankan secara efektif, merata, dan inklusif, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada peningkatan kualitas SDM di Jeneponto.
Mewujudkan pendidikan yang efektif di Jeneponto, menjadi isu paling perlu untuk di kawal. Jalan yang dapat ditempuh dalam menyelesaikan masalah – masalah di atas salah satunya adalah menciptakan maupun mengawal organisasi kepemudaan yang maupun komunitas yang bergerak di bidang pengembangan pendidikan merupakan salah satu langkah yang perlu diperagakan, keberhasilan lembaga maupun komunitas seperti KPAJ di kota Makassar telah membantu mengeluarkan ratusan hingga ribuan anak keluar dari buta aksara. Pengabdian berbasis bakti sosial ke berbagai pelosok di Sulsel yang diinisiasi oleh PRINSIP telah menghasilkan berbagai kebermanfaatan dalam lingkup pendidikan masyarakat awam. Di Jeneponto sendiri telah hadir TITTLE lembaga relawan pendidikan yang telah berdiri di kabupaten Jeneponto sejak satu tahun terakhir dan telah membantu ratusan pelajar untuk lanjut ke perguruan tinggi negeri melalui jalur seleksi nasional dan mentoring beasiswa.
Langkah utama dalam mewujudkan gagasan – gagasan yang relevan dalam dunia pendidikan butta turatea adalah melalui sistem politik integritas. Transparansi, terutama dalam pengelolaan anggaran pendidikan. Di Jeneponto, penting untuk memastikan bahwa alokasi dana pendidikan dikelola dengan terbuka sehingga sumber daya yang ada bisa digunakan secara efektif. Politik integritas menuntut agar para pengambil keputusan jujur dan bertanggung jawab dalam menyalurkan dana pendidikan. Politik integritas juga mencakup pembuatan kebijakan pendidikan yang berdasarkan data akurat dan kepentingan masyarakat. Pemerintah daerah harus melakukan pendataan yang komprehensif untuk mengidentifikasi wilayah dengan tingkat ATS tinggi, serta menggali akar penyebab mengapa anak-anak ini tidak melanjutkan sekolah dengan pemanfaatan OKP di ranah pendidikan.
Politik integritas merupakan instrumen yang efektif dalam membangun SDM yang berkualitas dan mewujudkan pendidikan yang efektif di Bumi Turatea. Dengan penerapan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan keadilan, pemerintah dapat menciptakan kebijakan pendidikan yang benar-benar berpihak kepada masyarakat, serta memastikan bahwa anggaran dan sumber daya yang tersedia digunakan secara optimal. Peningkatan kualitas SDM tidak hanya bergantung pada ketersediaan pendidikan formal yang diinisiasi pemerintah, tetapi juga pada bagaimana efektifitas peran OKP dalam pengawalannya. (*)