FAJAR, JAKARTA–Anggota Komisi III DPR RI asal Sulsel, Andi Amar Ma’ruf mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Sulawesi Selatan sebagai daerah yang rentan terhadap pelanggaran dalam pelaksanaan Pilkada serentak.
Ia menekankan bahwa salah satu aspek yang perlu diwaspadai adalah penggunaan media sosial, yang sering kali melanggar hukum dan etika.
“Sulsel ini daerah yang rawan terjadinya pelanggaran hukum dalam pilkada serentak. Kami melihat di media sosial terlalu banyak konten yang viral yang bertabrakan dengan kepentingan pilkada pada saat acara debat yang berlangsung di seluruh daerah sulsel,” ungkap Andi Amar dikutip dari dpr.go.id.
Andi Amar yang melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi III DPR RI di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (31/10/2024) lalu mengatakan, penting untuk meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada masyarakat atau pendukung calon kepala daerah agar Pilkada berjalan dengan adil dan transparan.
Amar Ma’ruf berharap semua pihak dapat berperan aktif dalam menjaga integritas proses demokrasi di wilayah tersebut. Kapolda, Kejaksaan, dan Banwaslu perlu memperhatikan dan mengontrol secara serius konten yang beredar di media sosial.
“Kami berharap hal ini bisa lebih menjadi perhatian bapak Kapolda, Kejaksaan, dan Bawaslu agar bisa mengontrol pendukung masing-masing pasangan calon,” harap Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Ia mengungkapkan bahwa Sulawesi Selatan menjadi daerah yang banyak terpapar praktik hoaks dan kampanye hitam di media sosial. Karena itu, ia turut berharap adanya kolaborasi antarinstansi untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan menciptakan suasana yang kondusif selama pemilihan.