HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Komnas Disabilitas melakukan kunjungan ke Kampung Kusta di Jonggaya, Jl Dangko, Kota Makassar, Sabtu, 2 November 2024.
Dalam kunjungan ini, Komisioner Komnas Disabilitas Eka Prastama, berdiskusi langsung dengan penyintas kusta. Eka mengulas tantangan yang dihadapi terkait dengan isu kesehatan, pendidikan, stigma, serta hak penyandang disabilitas akibat kusta.
Eka menekankan, penanggulangan kusta tidak hanya sebatas pengobatan, namun juga perlu memprioritaskan pemenuhan hak-hak penyintas. “Disabilitas akibat kusta menimbulkan stigma sangat kuat, dan meningkatkan kerentanan bagi penyintasnya” ujar Eka.
Ia pun menyatakan perlunya tindakan lebih lanjut agar penyintas kusta dapat mendapatkan layanan kesehatan dan dukungan yang layak. Dalam pertemuan di Sekretariat Perhimpunan Mandiri Kusta (PERMATA), para penyintas membagikan pengalaman pribadi mereka. Fikri, seorang remaja asal Pangkep, menceritakan bahwa ia nyaris tidak lulus SMK karena pihak sekolah memintanya belajar dari rumah akibat kondisinya.
Ketua PERMATA Nasional, Al Kadri, menambahkan bahwa layanan kesehatan primer masih menghadapi kendala besar dalam menangani kasus kusta. Ia menyoroti keterbatasan keterampilan petugas Puskesmas dalam menangani reaksi kusta yang sering dialami pasien.
Al Kadri juga mengungkapkan bahwa ruang pemeriksaan kusta di beberapa Puskesmas masih ditempatkan di lokasi yang kurang memadai. “Pemeriksaan kusta sering berada di bagian belakang Puskesmas, tempat yang sempit dan tidak bersih,” ujarnya.