English English Indonesian Indonesian
oleh

109 Tahun PSM, Ewako!

PSM genap berusia 109 tahun, Jumat, 2 November 2024. Usianya lebih tua dibanding usia republik ini yang pada 17 Agustus kemarin gernap berumur 79 tahun.

PSM berdiri saat Presiden pertama RI Soekarno masih berusia enam tahun. PSM yang saat itu masih bernama  Macassarche Voetbalbond (MVB) juga menjadi bagian dari potret kala nusantara masih berada di bawah bayang-bayang penjajah.

Dari namanya saja, istilah Belanda sangat melekat pada nama pertama MVB sebelum dikenal dengan sebutan PSM. Sungguh beruntung klub ini mampu bertahan. Tak banyak tim tua yang mampu bertahan oleh gempuran zaman.

PSM masih bisa disaksikan berlaga hingga saat ini. Bahkan menjadi salah satu tim papan atas di Liga 1. Prestasi Pasukan Ramang pada satu dekade terakhir juga terbilang mentereng. Juara Copa Indonesia (2019), Kampiun Liga 1 (2022), hingga tak pernah absen di turnamen internasional sejak lima tahun terakhir.

Di balik pencapaian itu, PSM sempat memasuki fase yang cukup kelabu. Sejak musim 2008, nasib tim tak lekas membaik. Faktor eksternal terutama sentimen politik turut mempengaruhi eksistensi klub.

PSM sempat mampu mencuri perhatian di musim 2010. Namun apa daya, gonjang ganjing politik berimbas pada iklim kompetisi liga yang ikut terganggu. Periode ini menjadi masa suram beberapa tim termasuk PSM. Kompetisi kala itu terbagi dua. ISL dan IPL.

PSM memilih untuk masuk jalur IPL. Jujur saja IPL menjadi kompetisi yang dibentuk dengan buru-buru. Beberapa klub dadakan hadir mengisi kompetisi IPL. Sisanya diisi dari tim dari ISL yang hijrah ke IPL. Di antaranya ada Persebaya selain PSM.

Dualisme ini yang jadi biang kerok kompetisi liga kehilangan taji. Prestasi klub jeblok dan diikuti oleh performa timnas yang permainnya sangat mengecewakan.

Eksistensi IPL hanya mampu bertahan selama tiga musim dan terancam bubar. PSM yang masuk arus IPL terpaksa harus kembali ISL dengan catatan harus melalui jalur unifikasi. Lolos unifikasi PSM kembali di ISL. Pasukan Ramang saat itu sudah memiliki badan hukum di bawah naungan PT PSM yang dimiliki oleh pendiri Grup Bosowa Aksa Mahmud.

Mengusung semangat baru PSM di musim 2013 di luar prediksi tampil jeblok. Era ini cukup kelam sebab PSM hampir saja terdegradasi. Setahun lebih berlaga di ISL, kelabu kompetisi liga belum usai. Ya, kompetisi dihentikan.

Barulah 2017, PSSI melalui badan liga melakukan transformasi. Mulai dari mengubah nama ISL menjadi Liga 1. Format kompetisi kasta tertinggi yang sebelumnya terbagi dua wilayah, juga disatukan.

Perubahan nama menjadi Liga 1 juga mengiringi kiprah PSM yang konsisten berlaga di kasa tertinggi liga. Dari semua musim sejak bernama Liga 1, performa terburuk PSM terjadi musim 2021, Pasukan Ramang untuk pertama kali nyaris turun kasta ke Liga 2.

Beruntung musim berikutnya PSM membayar kenangan pahit dengan euforia juara di musim selanjutnya. Selamat ulang tahun PSM. Ewako. (#)

News Feed