“Kami di OJK selalu menekankan untuk berhati-hati terhadap tawaran investasi yang terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Hal tersebut sering kali merupakan indikasi dari investasi ilegal. Jika merasa ragu, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan profesional keuangan atau orang tua terlebih dahulu,” ujarnya.
Penanggung Jawab Mini Bank STIEM Bongaya, Niken Probondani mengapresiasi program literasi keuangan yang diinisiasi oleh OJK Sulselbar ini. Menurutnya, program ini sangat relevan dan bermanfaat bagi generasi muda, khususnya mahasiswa yang mulai mengenal dunia kerja dan memerlukan pemahaman tentang manajemen keuangan pribadi.
“Kami melihat program literasi ini dapat memberikan perspektif baru bagi mahasiswa untuk memiliki kebiasaan menabung, memahami pentingnya perencanaan keuangan, serta lebih bijak dalam mengatur finansial. Hal-hal ini adalah dasar untuk membentuk generasi yang cerdas secara finansial dan mandiri secara ekonomi,” ungkapnya.
Lebih jauh, Niken juga menyampaikan pentingnya investasi bagi masa depan mahasiswa. Di tengah perkembangan teknologi dan beragam produk keuangan yang ada saat ini, mahasiswa didorong untuk mulai berinvestasi pada produk-produk yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang, seperti reksa dana atau saham, yang sudah terdaftar dan diawasi OJK. Niken berharap, mahasiswa semakin sadar akan pentingnya perencanaan finansial sejak dini dan mulai mengelola keuangan dengan lebih terarah.
Kunjungan mahasiswa STIEM Bongaya ke OJK Sulselbar ini berlangsung selama dua hari berturut-turut, yang tidak hanya diisi dengan sesi edukasi tetapi juga kegiatan interaktif lainnya. Dalam sesi tersebut, para mahasiswa mendapatkan gambaran langsung mengenai langkah-langkah praktis yang dapat diambil untuk memulai perencanaan keuangan yang lebih baik, termasuk tips menabung dan memilih produk investasi yang aman.