FAJAR, WASHINGTON–Mantan Presiden AS Bill Clinton menghadapi reaksi keras atas pernyataan yang membenarkan serangan Israel terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza.
Clinton menuai kritik setelah ia mengatakan Hamas “memaksa” Israel untuk membunuh warga sipil Palestina selama rapat umum di negara bagian Michigan untuk mendukung calon presiden dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris.
Ia mengatakan ia mengerti mengapa warga Palestina dan Arab Amerika muda di Michigan berpikir terlalu banyak orang telah tewas.
“Saya mengerti itu. Namun jika Anda tinggal di salah satu kibbutzim di Israel yang berbatasan langsung dengan Gaza, di mana orang-orang di sana paling pro-persahabatan dengan Palestina, paling pro-solusi dua negara dari semua komunitas Israel — adalah orang-orang yang berbatasan langsung dengan Gaza. Dan Hamas membantai mereka,” katanya di AA.
“Baiklah, Anda harus memaafkan saya, saya tidak menghitung dengan cara seperti itu. Yang penting bukan berapa banyak yang harus kita bunuh. Karena Hamas memastikan bahwa mereka dilindungi oleh warga sipil, mereka akan memaksa Anda untuk membunuh warga sipil jika Anda ingin membela diri.,” lanjutnya.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengecam pernyataan yang menjelek-jelekkan itu.
“Upaya Bill Clinton yang tidak berperasaan dan tidak jujur untuk membenarkan serangan pemerintah Israel terhadap warga sipil di Gaza sama menghinanya dengan Islamofobia,” kata Direktur Urusan Pemerintah CAIR Robert McCaw.
“Sama sekali tidak dapat diterima untuk meremehkan Islam dan secara keliru mengklaim bahwa setiap pria, wanita, dan anak Palestina yang dibunuh oleh Israel adalah perisai manusia,” lanjutnya.