FAJAR, BANTAENG – Badan Pusat Statistik (BPS) mengklarifikasi sejumlah data yang disampaikan pasangan calon Bupati Bantaeng pada debat Pilkada Bantaeng, 26 November 2024, lalu. Salah satunya adalah data tentang Indeks Pembagunan Manusia (IPM).
Kepala BPS kabupaten Bantaeng, Lukitoningtyas mengatakan, Bantaeng berada pada rangking 19 soal peningkatan IPM adalah data yang sudah benar. Tetapi, dia meluruskan, bahwa penurunan rangking IPM bukan menjadi acuan dalam pertumbuhan daerah. Dia menyebut, IPM kabupaten Bantaeng sampai data terakhir 2023 Bantaeng masuk dalam kategori tinggi.
“Secara rangking di tahun 2023 memang kita diposisi 19, tetapi itu sudah masuk dikategori tinggi, karena itu kalau IPM nya antara 70 sampai 80, kitakan nilainya sudah 71,28 persen,”kata Kepala BPS Bantaeng, Lukitoningtyas, Kamis (31/10).
Dia menegaskan IPM dilihat dari perkembangan dan nilainya bukan pada rangking IPM karena menurutnya semua daerah membangun dan pertumbuhannya dengan cara yang berbeda-beda.
“Sebenarnya kita mau lihat angka IPM kalau mau lebih bermaknanya tidak melihat rangkingnya. Jadi yang dilihat perkembangannya,” kata dia.
Rata-rata pertumbuhan IPM di Kabupaten Bantaeng menurutnya mencapai 1 persen per tahun . “Dari 2018 ke 2023 kalau poin IPM nya itu naik 3,52 poin nah kalau persentasenya naik 5,20 persen kenaikannya selama 5 tahun,” kata dia.
Lukitoningtyas juga membantah data yang disebutkan oleh Fathul Fauzi dalam debat terkait dengan jumlah orang yang berkerja pada sektor pertanian di kabupaten Bantaeng yang mencapai 74 persen. Dia menyebut, orang yang bekerja di sektor pertanian itu hanya berada di angka 50 ribuan dari total orang bekerja di Bantaeng itu mencapai 114 ribu jiwa.
“Gak sampai 70 persen sebenarnya karena di sini jumlahnya sekitar 50 ribu dari 114 ribu yang bekerja. Presentasenya 44,1 persen. Tetapi memang pertanian masih lebih banyak dari yang lainnya,” kata dia.
Bukan hanya itu, Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Bantaeng selama 5 tahun itu mencapai 47,69 Persen.
“Kalau pertumbuhan tadi dari 2018 ke 2023 itu 47,69 persen. Kalau harga costan itu di 2023 12,7 triliun, 2018 7,49 triliun di 5 tahun itu naiknya hampir setengah,” kata dia.
Sebelummya, dalam debat pertama pilkada Bantaeng, bakal calon nomor urut satu, M Fathul Fauzi Nurdin menyebut jika IPM Bantaeng berada di rangking 19. Rangking ini turun pada 2018 lalu yang mencapai rangking 15. Dia meragukan keberhasilan program peningkatan SDM dalam lima tahun terakhir.
“Dari tadi paslon nomor urut dua menyinggung soal IPM. Tetapi lupa, kalau IPM Bantaeng secara regional menurun di peringkat ke-19,” katanya.
“Bisa di cek di BPS. Pada 2018, IPM kita di urutan ke-15 lalu pada 2023 turun ke peringkat 19 dari 24 kabupaten. Inikah yang dinamakan peningkatan SDM?” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Fathul Fauzi juga menyebut jika program yang paling penting adalah meningkatkan ekonomi masayrakat. Dia juga menyebut angka persentase warga Bantaeng yang bekerja sebagai petani berjumlah 74 persen.
“jauh lebih penting kalau perekonomiannya diperbaiki. Kalau pupuk tersedia di petani, 74 persen warga Bantaeng adalah petani. Ketika uang ada di petani, mereka tidak perlu yang gratis-gratis. yang penting disediakan kebutuhannya,” kata dia.(fit)