English English Indonesian Indonesian
oleh

Maria Loihala: Lulusan Doktor Terbaik di Unhas, Hasil Penelitian Stunting Berbasis Kearifan Lokal

FAJAR, MAKASSAR-Dalam Wisuda Periode Oktober Tahun Akademik 2024/2025, Universitas Hasanuddin dengan bangga meluluskan Dr. Maria Loihala, S.ST., M.Kes., sebagai salah satu lulusan terbaik. Sebagai dosen keperawatan di Poltekkes Kementerian Kesehatan Sorong, Papua Barat Daya, Dr. Maria menyelesaikan Program Doktor Kesehatan Masyarakat dengan prestasi gemilang, meraih IPK 4,0 dalam waktu dua tahun.

Disertasinya yang berjudul “Transkultur Keluarga dalam Penanganan Stunting pada Suku Moi di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya” menawarkan pendekatan unik dan inovatif dalam penanganan stunting melalui pemberdayaan adat setempat. Melalui pendekatan komunikasi dua tahap, Dr. Maria menggarisbawahi peran tokoh adat sebagai pemimpin sekaligus agen perubahan di masyarakat.

“Dengan mengedepankan peran adat dalam penanganan stunting, tokoh adat tidak hanya memimpin tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif memberikan edukasi dan dukungan untuk meningkatkan kesehatan keluarga,” jelas Dr. Maria.

Motivasi Dr. Maria untuk melanjutkan pendidikan ke Unhas didorong oleh reputasi Unhas sebagai universitas terbaik di Indonesia Timur yang terjangkau dan mudah diakses bagi masyarakat Papua. Kesempatan ini diperolehnya melalui Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), yang memungkinkannya meningkatkan kompetensi untuk kemudian kembali mengabdi di tanah kelahirannya.

“Saya sangat bersyukur bisa melanjutkan pendidikan hingga S3 dan mendapatkan pengalaman serta ilmu yang sangat berharga untuk dibawa kembali ke Sorong,” ujarnya.

Di usianya yang kini 54 tahun, Dr. Maria juga membagikan pesan inspiratif bagi generasi muda di Indonesia Timur. “Saya ingin mengajak adik-adik untuk berani melanjutkan studi, karena pendidikan adalah investasi seumur hidup. Dengan prinsip ‘STS’ – Serius, Tekun, dan Sukses – semua orang bisa meraih prestasi, apa pun latar belakangnya,” tuturnya.

Sebagai lulusan terbaik, Dr. Maria berharap hasil penelitiannya bisa bermanfaat dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Papua Barat Daya, khususnya dalam meningkatkan kualitas hidup dan Kesehatan Suku Moi melalui pendekatan yang menghargai nilai-nilai budaya lokal. (*)

News Feed