BONE, FAJAR – Kasus kebakaran di Bone selama musim kemarau dilaporkan meningkat tajam. Dinas Pemadam Kebakaran Bone mencatat hingga akhir Oktober kebakaran telah menyentuh angka 84 kasus.
Jumlah ini dilaporkan meningkat hampir dua kali lipat sejak tiga bulan terakhir. Kasus kebakaran pada Juli 2024 tercatat masih di angka 47 kasus.
“Jadi total sampai saat ini sudah ada 84 kasus, dan paling tinggi itu disebabkan oleh korsleting listrik dan kebakaran lahan,” ujar Kabid Pemadam dan Penyelamatan Damkar Bone, Mustakim, Rabu, 30 Oktober 2024.
Dia mengakui kebakaran selama musim kemarau ini patut diwaspadai, apalagi beberapa waktu lalu terjadi kebakaran hebat di Rumah Pabrik Tebu, Kecamatan Patimpeng yang diduga tersulut puntung rokok.
Kemarau juga rawan memicu kebakaran lahan. Laporan terakhir, ada enam kasus kebakaran lahan yang terjadi di Bone yang diduga dipicu oleh kelalaian masyarakat dan mudahnya material terbakar saat musim kemarau.
Masyarakat diimbau tak serampangan membuang puntung rokok, serta senantiasa memantau aktivitas pembakaran sampah di lingkungan. Membuka lahan untuk penanaman jagung juga dilarang membakar.
Pembukaan lahan jelas telah dilarang di dalam UU, sebab rawan mengakibatkan kebakaran hutan. “Jadi sejauh ini sudah ada beberapa, ada enam kasus kebakaran lahan, dan belum ada masyarakat yang melaporkan kerugian terkait ini,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bone Andi Winarno meminta masyarakat waspada saat kemarau. Terlebih beberapa waktu lalu sejumlah kasus kebakaran dilaporkan terjadi.