Bagi Tjahya, motivasi terbesarnya adalah keluarga kecilnya, terutama anak dan suaminya. Ia menyebut bahwa dukungan mereka memberinya semangat untuk kembali berkumpul dan berbagi waktu bersama setelah selesai menjalani pendidikan. Selain itu, motivasi tersebut mendorongnya untuk menuntaskan pendidikannya dengan prestasi terbaik, sehingga bisa segera kembali mengabdikan ilmunya demi kebaikan orang banyak.
Tak hanya berfokus pada pendidikan, Tjahya memiliki cita-cita besar untuk mengamalkan ilmu yang telah ia pelajari di bidang dermatologi dan venereologi. Baginya, ilmu adalah sesuatu yang akan lebih bermakna jika dapat memberi manfaat bagi orang lain.
Tjahya berharap kedepannya Program Studi Dermatologi dan Venereologi Unhas semakin maju dan bisa dikenal lebih luas hingga kancah internasional. Dengan kualitas pendidikan dan lulusan yang dihasilkan, dirinya optimis Unhas dapat bersaing dan semakin menghasilkan lulusan unggul berdaya saing.
Tjahya mengaku bahwa perjalanan pendidikannya tentu tidak mudah. Meski menghadapi berbagai tantangan, dirinya tidak pernah menyerah untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Baginya, setiap tantangan adalah pembelajaran yang semakin menguatkan komitmen serta kedisiplinannya untuk terus maju. Dengan segala prestasi dan kerja keras yang telah ditunjukkannya, dr. Tjahya adalah contoh dari dedikasi seorang akademisi dan profesional yang siap memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. (*)