HARIAN.FAJAR.CO.ID, BONE–Dinas Peternakan juga menghadapi tantangan serupa akibat penerapan retribusi pemotongan hewan yang baru berjalan pada Mei 2024. Selain itu, perbaikan bangunan pada Agustus juga menghentikan sementara layanan, menurunkan pencapaian PAD.
Dinas Peternakan kini mengajukan rencana perda baru di bidang lintasan ternak untuk mendukung peningkatan PAD hingga Rp1 miliar, dengan rencana retribusi Rp50 ribu per ekor sapi.
Sementara untuk Dinas Perikanan dan Kelautan mengalami kendala terkait alat berat ekskavator yang rusak parah. Dengan tidak adanya biaya pemeliharaan, realisasi PAD dari penggunaan alat berat ini sulit dicapai.
Akan tetapi, pendapatan dari retribusi pelelangan ikan dan penjualan produksi daerah masih berjalan normal.
Dinas Bina Marga pun menghadapi hambatan sejenis, dengan alat berat yang usang, membuat target sewa alat sebesar Rp35 juta baru tercapai Rp11 juta.
Begitu pula dengan Dinas Perdagangan yang tahun ini dihadapkan pada target PAD yang tinggi, mencapai Rp3,1 miliar, namun realisasi baru Rp1,8 miliar.
Di sektor pariwisata, Kepala Dinas Pariwisata Andi Promal Pawi tetap optimis akan mencapai target Rp650 juta hingga akhir tahun, meskipun saat ini baru terealisasi Rp363 juta.
“Biasanya, pengunjung membeludak di akhir tahun, terutama di Tanjung Palette, selama perayaan Natal dan Tahun Baru,” jelasnya.(an/zuk)