HARIAN.FAJAR.CO.ID, TAKALAR — Situasi politik di Kabupaten Takalar menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 kembali menghangat seiring pernyataan Calon Bupati (Cabup) Takalar Syamsari Kitta pada debat terbuka pertama pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Takalar tahun 2024 yang digelar KPU Takalar, Jumat (25/10/2024) lalu.
Dalam debat tersebut, Syamsari Kitta menyampaikan, bahwa di bawah kepemimpinannya yang lalu dirinya telah berhasil membagikan 6.000 ekor sapi kepada masyarakat Takalar. Di mana, anggaran yang dialokasikan untuk program pengadaan sapi tersebut mencapai Rp72 miliar.
“Anda perlu tahu, tidak ada bupati di Indonesia yang telah membagi 6.000 ekor sapi kepada rakyatnya. Buktikan kepada saya, adakah diantara bupati yang telah memprogramkan anggaran yang begitu besar buat rakyatnya. Kalau 6.000 ekor kali Rp12 juta sama dengan Rp 72 miliar,” kata Syamsari saat menjawab pertanyaan dari Paslon Cabup-cawabup Takalar nomor urut 1, Mohammad Firdaus Daeng Manye dan Hengky Yasin, dalam debat tersebut.
Pernyataan Syamsari Kitta itupun mendapat tanggapan dari Juru Bicara (Jubir) Daeng Manye-Hengky Yasin, Ahmad Sabang. Menurut ia, pernyataan Syamsari Kitta tersebut merupakan suatu tindakan yang membohongi publik. Sebab, lanjut anggota DPRD Takalar dari fraksi Partai Nasdem itu, apa yang dipaparkan Syamsari Kitta tersebut tak sesuai dengan data dan fakta.
“Pernyataan Cabup Takalar nomor urut 2 itu merupakan upaya pembohongan publik. Karena berdasarkan hasil kajian dan data yang kami peroleh anggaran pengadaan sapinya tidak mencapai angka Rp72 milliar melainkan hanya sekira Rp20 miliar. Begitu juga dengan sapinya, jumlah hanya sekira 2132 ekor sapi. Jadi, jumlahnya tidak sampai 6000 ekor seperti yang disampaikannya di dalam debat,” ungkapnya.