Dalam teori ilmu komunikasi yang kita kenal dengan komunikasi homofil dan teori efikasi media, Ilham Fauzi Uskara berhasil menggunakannya dengan cerdik. Bagaimana tidak, sebagai anak muda mereka pada umumnya melek media sosial banyak hal yang mereka pelajari bagaimana memengaruhi pilih publik. Sadar atau tidak teori yang dilakukannya sama yang pernah digunakan oleh tokoh-tokoh besar seperti Prabowo dan Gibran dalam ajang Pilpres sebelumnya.
Kualitas yang ditampilkan Ilham Uskara, kalau dibranding sedemikian rupa oleh timnya di media sosial sudah barang tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak anak milenial dan Gen Z yang hari ini di genggaman tangannya terdapat gadget sudah barang tentu mengakses media sosial. Bukan tidak mungkin, dilihat penampilannya saat putaran pertama debat pilwalkot, Ilham disebut berpotensi besar menarik perhatian kelompok milenial dan Gen Z yang jumlah pemilihnya cukup signifikan pada pemilihan Wali Kota Makassar (Pilwalkot) 2024.
Selain teori komunikasi homofily yang diterapkan. Calon Wali Kota Makassar yang bersanding dengan Ilham Fauzi Uskara yaitu Indira Yusuf Ismail, harus mengedepankan teori efikasi dari Albert Bandura. Artinya, “keyakinan yang ada dalam diri seseorang terkait kemampuan yang dimilikinya untuk mengatur serta melaksanakan tindakan yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu tugas.” Ibu Indira harus yakin bahwa apa yang direncanakan oleh programnya itu murni buat khalayak luas dan untuk keberlangsungan hidup warga kota Makassar. (*)