Mesin tik yang digunakan Soeharto menjadi simbol penting dari masa pemerintahannya. Alat ini mewakili era di mana segala sesuatu, mulai dari keputusan penting hingga surat pribadi, ditulis secara manual dengan penuh ketelitian. Dengan segala keterbatasan teknologi pada masa itu, mesin ketik memainkan peran krusial dalam menjaga keteraturan administrasi negara. Hingga kini, mesin ketik dari era Soeharto masih dikenang sebagai salah satu benda bersejarah yang mencerminkan kepemimpinan seorang presiden yang memiliki perhatian mendalam terhadap generasi muda bangsa.
Melalui mesin tik ini dan buku Anak Indonesia dan Pak Harto, hubungan antara seorang presiden dan generasi muda Indonesia diabadikan, mencerminkan pentingnya komunikasi dalam membangun masa depan bangsa. Buku Anak Indonesia dan Pak Harto bukan sekadar kumpulan surat, melainkan sebuah warisan komunikasi antara generasi muda Indonesia dan Presiden Soeharto.
Surat dari generasi muda
Salah satu bukti perhatian Soeharto terhadap generasi muda adalah buku berjudul Anak Indonesia dan Pak Harto. Buku ini berisi kumpulan surat dari anak-anak Indonesia yang dikirim kepada Presiden Soeharto selama masa jabatannya. Surat-surat ini mencerminkan harapan, impian, serta ucapan terima kasih dari anak-anak kepada presiden yang mereka anggap sebagai Bapak Pembangunan Indonesia.
Surat-surat tersebut ditulis dengan kepolosan dan antusiasme khas anak-anak, mengisahkan kehidupan sehari-hari mereka, aspirasi mereka untuk masa depan, dan rasa bangga terhadap pembangunan yang terjadi di era Soeharto. Banyak surat berisi harapan agar presiden lebih memperhatikan pendidikan, infrastruktur, dan kesejahteraan di daerah-daerah terpencil. Proses pengumpulan surat-surat ini menunjukkan semangat nasionalisme yang ditanamkan melalui pendidikan dan media massa, di mana menulis surat kepada presiden dipandang sebagai bentuk partisipasi aktif generasi muda dalam kehidupan berbangsa. Melalui surat-surat ini, anak-anak diajak berpikir tentang masa depan bangsa serta peran mereka di dalamnya.